Surakarta Tuan Rumah Peparnas 2024: Kesiapan dan Sejarahnya

Surakarta Tuan Rumah Peparnas 2024: Kesiapan dan Sejarahnya

Smallest Font
Largest Font
"Pemerintah resmi memindahkan lokasi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 dari Medan ke Surakarta, Jawa Tengah. Keputusan ini didasari oleh kesiapan infrastruktur dan fasilitas di Surakarta yang lebih memadai untuk menyambut para atlet disabilitas dari seluruh Indonesia pada 6-13 Oktober 2024".

Surakarta, Nuntium.id - Pemerintah memutuskan untuk memindahkan penyelenggaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 dari Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), ke Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng). Keputusan ini diumumkan dalam rapat terbatas kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (13/6/2024). Peparnas adalah ajang olahraga multicabang nasional khusus bagi atlet penyandang disabilitas.

Kota Surakarta tidak asing dengan Peparnas, karena kota ini telah menjadi tuan rumah sejak penyelenggaraan pertama pada 1957. Dari 17 kali pelaksanaan Peparnas, Surakarta telah menjadi tuan rumah sebanyak lima kali, yaitu pada 1957, 1959, 1964, 1980, dan 1984. Setelah 40 tahun, Surakarta kembali menjadi tuan rumah Peparnas ke-18 yang dijadwalkan berlangsung pada 6-13 Oktober 2024.

Dalam keterangannya setelah rapat terbatas, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menjelaskan bahwa Surakarta dipilih karena kesiapan kotanya, terutama dalam hal penyediaan venue dan penginapan ramah disabilitas. Kota ini juga pernah menjadi tuan rumah ASEAN Paragames 2022, sehingga infrastruktur dan fasilitasnya sudah memenuhi standar.

Selain itu, pemilihan Surakarta juga berdasarkan masukan dari National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, yang menyatakan bahwa seluruh venue dan peralatan pertandingan tersedia lengkap di kota ini. "Kami sangat memahami aspirasi NPC Indonesia karena memang Surakarta merupakan tuan rumah ASEAN Paragames 2022. Fasilitas penginapan dan hotel di Surakarta sudah standar untuk disabilitas dan atlet paralimpik. Insyaallah Peparnas 2024 dilaksanakan pada 6-13 Oktober 2024," ucap Dito.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Aris Darmansyah Edi Saputra mengungkapkan kemungkinan pindahnya lokasi tuan rumah Peparnas 2024 dalam rapat koordinasi di Jakarta, Selasa (4/6/2024). Minimnya infrastruktur venue dan hotel ramah disabilitas di Sumut menjadi alasan kuat ketidaksiapan provinsi tersebut sebagai tuan rumah.

Peparnas biasanya diadakan setelah Pekan Olahraga Nasional (PON), dengan tuan rumah PON juga menjadi pelaksana Peparnas. Namun, pada 2024, kedua acara ini "berpisah" sementara. Fenomena serupa terjadi pada SEA Games 2022 di Vietnam, di mana Kota Surakarta ditunjuk sebagai tuan rumah pengganti ASEAN Paragames karena Vietnam tidak sanggup menyelenggarakannya.

Pada ASEAN Paragames 2022, Indonesia keluar sebagai juara umum dengan mengumpulkan 455 medali, terdiri dari 175 emas, 144 perak, dan 107 perunggu. Indonesia telah empat kali menjadi juara umum ASEAN Paragames, meski prestasi ini belum menandingi Thailand yang telah enam kali menjadi juara umum.

Peparnas terakhir kali diadakan di Papua pada 5-13 November 2021, setelah PON di provinsi yang sama. Sebanyak 1.985 atlet paralimpik dari seluruh Indonesia berlaga di 12 cabang olahraga yang menggelar 648 nomor lomba. Papua keluar sebagai juara umum, mengalahkan Jawa Barat (Jabar), dengan perolehan 127 emas, 86 perak, dan 92 perunggu.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menargetkan atlet-atlet paralimpik dari Bumi Pasundan untuk meraih juara umum di Peparnas 2024. Hal ini disampaikannya di hadapan pengurus NPC Indonesia Provinsi Jabar di Bandung, Senin (10/6/2024). "Kita ingin jadi juara umum, sanggup ya. Nanti bonus sudah disiapkan," tegas Bey.

Dalam sejarah Peparnas, kontingen Jabar telah lima kali meraih gelar juara umum yaitu pada 1964, 1969, 1998, dan 2016. Prestasi Jabar ini hanya bisa disamai oleh Jateng yang juga lima kali menjadi juara umum, diikuti oleh Jakarta yang empat kali juara umum.

Sumber: Indonesia.go.id

Editors Team
Daisy Floren