PPTK Subbidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Terkesan Bungkam saat Dikonfirmasi
Bogor, Nuntium.id - Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) subbidang SMP, Wemby Chan diduga menghindar dari media lantaran konfirmasi yang sampaikan wartawan melalui WA tidak mendapatkan respon sama sekali, Kamis (31/10/24).
Hal ini menimbulkan kesan bahwa pihak Disdik mulai menutup diri dari kalangan wartawan lantaran saat ini banyak sekali temuan terkait pekerjaan proyek fisik sekolah.
Salah satunya pekerjaan Ruang Kelas Baru (RKB) di SMPN 2 Sukaraja. Di mana belum lama ini ramai pemberitaan di beberapa media online terkait pekerjaan konstruksi yang diduga tidak sesuai spek.
Proyek yang anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2024 ini menelan biaya Rp548.020.000,00. Bertindak sebagai pihak pemenang tender CV. LIBERTY KARYA MANDIRI dan konsultan pengawas CV. CIPTA SELARAS.
Sebelumnya, dari hasil liputan investigasi team media bersama Lembaga DHN KPK PEPANRI DPC Bogor Raya didapati kontruksi ring balok dalam kondisi cacat (keropos) hingga terlihat besi tulangan.
Selain itu, dari hasil ukur volume ring balok yang dilakukan oleh Lembaga DHN KPK PEPANRI DPC Bogor Raya bersama media, diketahui tidak sama dengan spek di gambar perencanaan. Pada gambar perencanaan ukuran ring balok tertulis 25cm x 15cm. Namun saat di ukur, didapati hanya 20cmx10cm.
Ironisnya lagi, besi tulangan yang digunakan pun berbeda. Di mana pada gambar perencanaan menggunakan besi ulir. Namun yang terlihat atau terpasang menggunakan besi polos.
Pihak Lembaga DHN KPK PEPANRI DPC Bogor Raya sebelumnya sudah pernah melayangkan surat konfirmasi ke dinas terkait dengan tembusan Inspektorat Kabupaten Bogor.
Dari jawaban secara langsung PPTK Subbidang SMP, Wemby kepada Lembaga DHN KPK PEPANRI DPC Bogor Raya dan media mengatakan, akan dilakukan pengganti material (pembongkaran) yang terbukti tidak sesuai spek.
"Hari Sabtu (14/9/24) kami sudah dilakukan klarifikasi pelaksanaan melalui by phone kepada pihak konsultan dan Hari Selasa (17/9/24) juga dilakukan pemanggilan pihak konsultan ke dinas," terang Wemby kepada DHN KPK PEPANRI dan awak media, Kamis (19/9/24).
Dari hasil klarifikasi yang dilakukan dinas, pihak konsultan menyatakan sudah sesuai perencanaan namun ada beberapa miss, salah satu saat pembukaan bikisting yang terlalu terburu-buru.
Saat ditanya apakah dinas susah melakukan pengecekan langsung kondisi struktur yang menjadi temuan DHN KPK PEPANRI dan media, Wemby menerangkan sudah pengutus staff nya ke lokasi.
"Hari ini (Kamis/19/9/24) staff saya meluncur ke lokasi, kemungkinan di lapangan ada pihak konsultan pengawas dan mudah-mudahan ada pihak pelaksana juga," lanjutnya.
Jika ditemukan tidak sesuai spek, kata Wemby, pihak konsultan harus menegur pihak pelaksana dan dinas menegur pengawas
"Teguran itu jika ditemukan penyimpangan dari RAB atau gambar perencanaan, jika bisa dilakukan CCO (Contract Change Order) atau paling parah dilakukan pembongkaran," terangnya.
Terkait pemakaian material yang tidak sesuai harus dilakukan penggantian atau pembongkaran
"Kalau ada material yang ngak sesuai harus diganti, artinya di bongkar," tegasnya.
Untuk memastikan apakah sudah dilakukan penggantian material, awak media kembali melakukan konfirmasi ke pihak PPTK melalui chat WA.
Namun hingga berita ini ditayangkan, Wemby selalu PPTK belum juga bisa memberikan jawaban.
Untuk mendapatkan keterangan lebih konkret, media terus melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.
(LUKY JAMBAK)