CBA Desak Kejari Bogor Selidiki Rencana Bimtek para Kades ke Bali

CBA Desak Kejari Bogor Selidiki Rencana Bimtek para Kades ke Bali

Smallest Font
Largest Font

Bogor, Nuntium.id- Lembaga Pusat Analisa Anggaran atau Center Of Budget Analis (CBA) mengkritik rencana Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bogor yang berencana menyelenggarakan Bimtek untuk Kepala Desa se-Kabupaten Bogor ke Bali menggunakan anggaran Bagian Hasil Pajak dan Retribusi Daerah (BHPRD) yang notabenenya pajak rakyat.

"Permintaan pembayaran sebesar Rp15 juta dari setiap Kepala Desa, yang diambil dari anggaran BHPRD, menimbulkan dugaan penyalahgunaan anggaran. BHPRD seharusnya digunakan untuk kebutuhan langsung desa, bukan untuk membiayai kegiatan Bimtek secara tidak transparan,"ujar Jajang Nurjaman selaku koordinator Center of Budget Analysis pada media Minggu, (04/08/24).

Menurut Jajang kegiatan Bimtek seharusnya didanai dengan anggaran yang jelas dan transparan. 

"Jika biaya Bimtek diambil dari anggaran BHPRD tanpa proses yang transparan, ini menunjukkan kurangnya akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran,"tegasnya.

Jajang menilai kegiatan ini kontra produktif, patut diduga Kepala Desa ini hanya ingin jalan-jalan dengan dalih Bimtek.

"Kami mendorong masyarakat Kabupaten Bogor tidak berdiam diri membiarkan Kepala Desa bertindak seenaknya. Kami meminta Aparat Penegak Hukum khususnya Kejari Kabupaten Bogor untuk melakukan penyelidikan atas kegiatan tersebut,"pungkasnya.

Perlu diketahui telah beredar surat dari APDESI Kabupaten Bogor kepada seluruh Kepala Desa untuk ikut serta dalam kegiatan Bimtek yang akan dilaksanakan di Bali pada bulan September 2024 dengan anggaran setiap Kepala Desa diminta membayar 15.000.000 yang diambil dari dana BHPRD.

Selain itu dalam surat tersebut juga tertulis selain Kepala Desa, Sekretaris Desa dan BPD juga akan dilaksanakan Bimtek bertempat di Bandung dengan anggaran masing-masing Rp 7.000.000 berkepala. Artinya total Rp 29.000.000 dana dari pajak rakyat untuk membiayai kegiatan Bimtek yang dianggap sebagai pemborosan dan foya-foya.

Oleh: Jajang Nurdjaman, (Koordinator Center of Budget Analysis) 

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author